Jumat, 06 Januari 2012

askeb kehamilan normal

ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “A” GIP00000 UK 16 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN NORMAL
DI BPM KISWIYATI WAHYUNI Amd. Keb
DAERAH-JOMBANG









Disusun Oleh:
LIA ROMTIKA HAFID
7209026


PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2011

KATA PENGANTAR

    Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “A” G1P00000 Uk 16 Minngu Dengan Kehamilan Normal” di BPM Bidan Kiswiyati Wahyuni Bareng.
    Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai tugas praktek klinik Akademik Kebidanan Darul ‘Ulum Jombang. Terselesainya penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,  untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.    Bapak H. M. Zulfikar As’ad, MMR selaku penanggung jawab Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
2.    Ibu Hj. Sabrina Dwi Prihartini, SKM selaku K. Prodi D3 Kebidanan Jombang
3.    Ibu Helmi Annuchasari Amd. Keb sebagai pembimbing Akademik
4.    Ibu Kiswiyati Wahyuni Amd. Keb sebagai pembimbing praktek BPM Bareng.
5.    Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Laporan ini tidak lepas dari kesalahan, jadi kritik dan saran sangat diharapkan untuk
menyempurnakan laporan ini. Semua laporan ini berguna bagi pembaca dan penulis untuk menambah wawasan dan dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.


Jombang, Desember 2011

      penulis






BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian utama, karena mempunyai dampak besar terhadap kualitas pembangunan nasional yang ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya juang tinggi menuju tercapainya bangsa yang maju, mandiri, serta sejahtera lahir dan batin, keberhasilan ini dapat dilihat dari masalah tingginya AKI dan AKB. (Prawihardjo, Sarwono. 1998)
B.    TUJUAN
1.    Tujuan umum
Setelah melakukan praktek klinik kebidanan diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus kehamilan secara komprehensif dan sesuai dengan standart pelayanan kebidanan.
2.    Tujuan khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa dapat :
a.    Memahami teori kehamilan
b.    Melaksanakan pengkajian pada kehamilan normal
c.    Mengidentifikasi diagnosa atau masalah kebidanan berdasarkan data objektif dan data subjektif
d.    Menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
e.    Menentukan kebutuhan segera
f.    Merencanakan tindakan perencanaan yang telah direncanakan
g.    Mendokumentasikan secara benar








BAB II
LANDASN TEORI


A.    Proses Permulaan Kehamilan
Setiap bulan melepaskan satu atau dua sel telur (ovum) dariindung telur (ovulasi). Yang ditangkap oleh umbai – umbai (fimbriai) dan masuk kedalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan sejuta – juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran telur. Pertumbuhan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba fallopi.
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat – zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur, peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk melanjutkan bersarang diruang rahim, peristiwa ini disebut midasi (implantasi). Dari pembuahan sampai midasi diperlukan waktu kira – kira 6-7 hari. untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi) midasi dan plasentasi.

1.    Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge. Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah :
Bayi baru lahir     : 750.000
Umur 6-15 tahun     : 439.000
Umur 16-25 tahun     : 159.000
Umur 26-35 tahun     : 49.000
Umur 35-45 tahun     : 34.000
Masa menopause     : semua hilang

Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis)
1.    Oogonia
2.    Oosit pertama (primary oosyte)
3.    Primary ovarium follick
4.    Liquer folliculi
5.    Pematangan pertama ovum
6.    Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum

2.    Sel mani (spermatozoon)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nukleus) ; leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yangdapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat, panjang ekor kira-kira 10x bagian kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal dari primitif tubulus testis. Setelah bayi laki-laki lahir jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akhil baligh. Pada masa puberitas dibawah pengaruh sel-sel intestisial leidig sel-sel spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spematogenesis.
Urutan pertumbuhan (spermatogenesis):
a.    Spermatogonium , membelah dua.
b.    Spermatosit pertama, membelah dua.
c.    Spermatosit kedua, membelah dua.
d.    Spermatit, kemudian tumbuh menjadi ;
e.    Spermatozoon (sperma).

3.    Pembuahan ( konsepsi = fertilisasi )
Pembuahan adalah suatu peristiwa yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria, pembuahan mungkin akan menghasilkan ;
Xx – zigot, menurunkan bayi perempuan ;
Xy – zigot, menurunkanbayi laki-laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3 hari sampai –stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim oleh :
    Arus dan getaran rambut getar (silia).
    Kontraksi tuba.
Hasil konsepsi tiba dalam cavum uteri pada tingkat blastula.
4.    Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam indometrium.
Blastula diselubungi oleh suatu simpai disebut trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua, yaitu sel-sel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi masa sel dalam ( inner-call mas) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itullah sebabnya kadang-kadang pada saat midasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda hartman). Umumnya midasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim ( korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embryonal- plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionic membrane) yang kelak menjadi korion. Sel-sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan:
    Sitotrofoblas, disebelah dalam.
    Sinsiliotrofoblas, disebelah luar.
Vili koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang, dan disebut korion frondosum. Sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsulariskuarng mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic gonodotropin (HCG).
5.    Plasentasi dan mukosa rahim.
Mukosa rahim yang tidak hamil terdiri atasa stratum kompakta dan stratum spongiosa.
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
    Desidua basalis : yang terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasentasi terbentuk.
    Desidua kapsularis : yang meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliterasi.
    Desidua vera (parietalis) : yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.

6.    Pertumbuhan mudigah (embriogenesis)
Pertumbuhan mudigah (embrio) bermula dari lempeng embrional (embryonal plate) yang selanjutnya berdirenfisiasi menjadi 3 unsur lapisan, yaitu:
    Sel-sel ektodermal
    Sel-sel mesodermal
    Sel-sel entodermal

Skema dari pembuahan sampai bayi
peristiwa    Hasil    tempat

Spermatogenesis

Oogenesis
Konsepsi
Pembelahan
Nidasi



Embriogenesis

Organogenesis


Persalinan   
Sperma
+
Ovum
Zygote
Morula
Blastula
Trofoblas
Desidua
Lempeng embrional
Mudigah (embrio)

Janin
Placenta
Tali pusat
Bayi (neonetus)   
Testis

Ovarium
Tuba
Tuba
Endometrium



Endometrium
Rongga rahim
Rongga rahim


Jalan lahir
   
Ruang amnion akan bertumbuh pesat mensdesak exokpeloma, sehingga dinding ruang amnion mendekati koreon. Mesoblas diantara ruang amnion dan mudigah menjadi padat, disebut body stalk, yang merupakan jembatan antara mudigah dengan dinding trofoblas. Body stalk kelak menjadi tali pusat, pada tali pusat ini terdapat:
    Jelly wharton : jaringan lembek yang berfungsi untuk melindungi pembuluh darah
    2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis

Kedua arteri dan satu vena ini menghubungkan sistem cardio vaskuler janin dengan placenta. Sistem cardio vaskuler akan terbentuk kira-kira pada kehamilan minggu kesepuluh.

B.    Perubahan Fisiologik Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada alat kandungan, dan juga organ lainnya.

Perubahan Pada Sisitem Reproduksi
a)    Uterus
    Ukuran : akomodasi pertumbuhan janin rahim membesat]r akibat  hipertrofi dan hiperflasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopok. Endometrium menjadi desidua, ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30x25x20cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc.
    Berat : berat uterus naik secara luar biasa, dari 30gr menjadi 1000gr pada akhir kehailan (40 pekan).
    Bentuk dan konsistensi : pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4bulan terbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telor ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang. Sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan,  rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim tersa tipis, karena ini bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
    Posisi rahim dalam kehamilan :
•    Pada permulaan kehamilan, dalam letak entefleksi atau retrofleksi
•    Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis
•    Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati
•    Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
    Vaskularisasi    : A.a.uteri dan A.a.ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
    Serviks uteri    : serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikall membesar dan banyak mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi “liviid” dan ini disebut tanda chadwick.

b)    Indung Telur (ovarium)
    Ovulasi terhenti
    Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

c)    Vagina Dan Vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan. Warna livid pada vagina dan porsio serviks disebut tanda chadwick.

d)    Dinding Perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi dastasi rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.







































BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “A” GIP00000 UK 16 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN NORMAL
DI BPM KISWIYATI WAHYUNI Amd. Keb
DAERAH-JOMBANG

I.    PENGKAJIAN
A.    Data Subyektif
1.    Identitas
Nama ibu    : Ny. “A”            Nama ayah    : Tn. “C”
Umur        : 20 tahun            Umur        : 35 tahun
Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia        Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia
Agama        : Islam                Agama        : Islam
Pendidikan    : SMP                Pendidkan    : SMU
Pekerjaan    : IRT                Pekerjaan    : Dagang
Alamat        : Kopen

2.    Status nikah
Nikah     ke    : I (pertama)
Lama nikah    : 6 bulan
Umur nikah    : 20 tahun
3.    Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan rutin
4.    Keluhan utama
Tidak ada
5.    Riwayat menstruasi
Menarcha    : 12 tahun
Siklus    : 28 hari
Lamanya    : 7 hari
Banyaknya    : ± 2 softeks
Disminorhea    : kadang-kadang
Warana    : merah
Bau        : khas/anyir
Flour albus    : tidak ada
6.    Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
No     UK    Jenis Persalinan    Tempat Persalian     Penolong     Bayi     Nifas
                    Jk/BB/PB    Keadaan/laktasi
   


       

HAMIL INI           

7.    Riwayat kehamilan sekarang
HPHT    : 14-08-2011
TP        : 21-05-2012
Gerakan janin belum terasa
ANC: TM I    : 2x dibidan      tidak ada keluhan
     TM II    : -
     TM III    : -
Obat yang didapat: caviplek, likokalk, B. Complek 
8.    Riwayat kehamilan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, menurun seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, menahun seperti HIV/AIDS, jantung.
9.    Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah sakit selama hamil
10.    Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, menurun seperti kencing manis, tekanandarah tinggi, menahun seperti HIV/AIDS, jantung.
11.    Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB
12.    Keadaan psikososial
Perasaan ibu dan suami sangat senang menerima kehamilan pertamanya.
13.    Keadaan sosial
Hubungan ibu dan suami baik terbukti saat mengantarkan periksa kebidan.
14.    Pola kebiasaan sehari-hari
a.    Pola nutrisi
•    Sebelum hamil    : makan 3x/hari engan porsi sedang, menu nasi, lauk pauk, sayur terkadang ditambah buah
Minum ± 8 gelas/hari (air putih dan susu)
•    Saat hamil    : makan 3x/hari dengan porsi sedang, menu nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan
Minum ± 10 gelas/hari (air putih dan susu)
b.    Pola eliminasi
•    Sebelum hamil    : BAB 1x/ hari, kositensi lembek, kuning, bau hkas           
  BAK setiap kali mandi, konsitensi cair, kuning jernih, bau khas
•    Saat hamil    : BAB 1x/hari, konsistensi lembek, kuning, bau khas
  BAK ± 6x/hari, konsistensi cair, kuning jernih, bau khas   
c.    Pola aktifitas
•    Sebelum hamil    : tidur siang jam 12.00-14.00 WIB
  Tidur malam jam 21.00-05.00 WIB
•    Saat hamil    : tidur siang jam 12.00-13.00 WIB
  Tidur malam jam 21.00-04.00 WIB
d.    Pola seksualitas
•    Sebelum hamil    : ± 3x seminggu
•    Saat hamil    : ± 3x seminggu

B.    Data Objektif
1.    Pemeriksaan umum
•    Keadaan umum baik
•    Kesadaran composmentis
•    TTV    : TD    : 120/80 mmHg        BB    : 43 kg
   N    : 80x/menit            TB    : 148 cm
   R    : 20x/menit            Lila    : 20 cm
2.    Pemeriksaan fisik
a.    Inspeksi
Kepala        : rambut hitam bersih, tidak ada benjolan
Wajah        : simetris, tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mata        : simetris, conjugtiva merah muda, sklera putih
Hidung    : simetris, tidak ada serumen, tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga    : simetris, bersih, tidak ada serumen
Mulut        : simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis
Leher        : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Dada        : simetris, payudara membesar, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mamae
Abdomen    : pembesaran sesuai umur kehamilan, terdapat linea nigra dan striae livid
Ext. Atas/bawah: simetris, tidak oedema, tidak ada gangguan pergerakan
b.    Palpasi
Leher        : tidak teraba pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Payudara    : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen    :
    Leopold I    : pertengahan sympisis pusat (ballotement)
    Leopold II    : tidak terkaji
    Leopold III    : tidak terkaji
    Leopold IV    : tidak terkaji
c.    Auskultasi
Dada    : tidak ada wheezing/ronchi
DJJ    : (11-12-11)x4=136x/menit
d.    Pekusi
Reflek patella ka/ki    : +/+

II.    INTERPRESTASI DATA
DS    : ibu mengatakan periksa kehamilan
DO    : keadaan umum baik
•    Kesadaran composmentis
•    TTV: TD    : 120/80 mmHg        BB saat hamil: 43 kg
   N    : 80x/menit            TB    : 148 cm
   S    : 370C                Lila    : 20x/menit
   RR    : 20x/menit            TFU    : pertengahan sympisis pusat
BB sebelum hamil: 40 kg        DJJ    : (11-12-11)x4=136x/menit
DX        : Ny. “A” G1P00000 UK 16 minggu, hidup, intra uteri, keadaan umum baik
Masalah        : -
Kebutuhan    : pola istirahat yang cukup
•    Konseling nutrisi seimbang
•    Vitamin Fe

III.    IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada

IV.    IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

V.    RENCANA YANG MENYELURUH
DX    : Ny. “A” G1P00000 UK 16 minggu, hidup, intra uteri, keadaan umum ibu baik
Tujuan    : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit diharapkan ibu mengerti keadaannya pada saat ini
Kriteria    : ibu mengerti dan bisa menjelaskan ulang informasi/penjelasan yang diberikan oleh bidan
•    Keadaan umum baik
•    Kesadaran composmentis
•    TTV: TD    : 110/80 mmHg-130/90 mmHg
N    : 80x/menit-100x/menit
S    : 36,50C-37,40C
RR    : 16x/menit-24x/menit
DJJ    : 120x/menit-160x/menit
BB naik: 18 kg-16 kg
Lila    : ≥ 23,5 cm
TB    : ≥ 145 cm
    Intervensi
1.    Lakukan pendekatan pada pasien.
R/terjalin kerja sama dan kepercayaan antara pasien tenaga kesehaatan
     2.jelaskan keadaan ibu dan janin yang di kandungnya.
         R/ibu dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya sehingga ibu tidak cemas .
     3.lakukan observasi TTV
        R/mengetahui keadaan umum ibu .
     4.lakukan pemeriksaan sesuatu dengan standar 10T
      R/mendeteksi adanya masalah sedia mungkin.
      5.Anjurkan makan makanan yang bergizi dan seimbang.
        R/kebutuhan nutrisi akan terpenuhi .
      6.jelaskan tanda bahaya kehamilan
        R/ibu dapat mengerti tanda bahaya kehamilan .
     7.berikan ibu vitamin atau tablet tambah darah .
        R/ibu tidak anemia dan tidak terjadi perdarahan yang abnormal saat persalinan .
    8.beritahu ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi
      R/mengetahui/ melalui keadaandan perkembangan ibu dan janin





VI.    IMPLEMENTASI
Tanggal/jam    pelaksanaan    TTD
05-12-2011
Jam
09.40 WIB    1.    Melakukan pendekatan pada pasien
2.    Menjelaskan keadaan ibu dan janin yang dikandungnya
3.    Melakukan observasi TTV
TTV: TD : 120/80 mmHg
          N   : 80x/menit
          S    : 370C
          RR : 20x/menit
4.    Melakukan pemeriksaan 5T
•    Timbang + TB
•    Tensi
•    Tablet tambah darah (Fe)
•    TFU
•    Temui cara
5.    Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan seimbang
•    Nasi
•    Lauk pauk
•    Sayur-sayuran
•    Buah-buahan
•    Susu
6.    Menjelaskan tanda bahaya kehamilan TM I
•    Nyeri perut yang berlabihan
•    Muntah yang berlebihan
•    Keluarnya darah dari kemaluan
•    Gatal-gatal pada kemaluan
•    Pusing yang berlebihan
7.    Memberikan ibu vitamin
8.    Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau adanya keluhan
   

VII.    EVALUASI
Tanggal: 05-12-2011            Jam: 09.50 WIB

S    : ibu mengatakan mengerti dan dapat menjelaskan kembali apa yang dijelaskan oleh bidan
O    : keadaan umum baik
•    TTV: TD    : 120/80 mmHg
     N    : 80x/menit
     S    : 370C
     RR    : 20x/menit
     DJJ    : (11-12-11)x4=136x/menit
Leopold I    : pertengahan sympisi pusat
Leopold II    : tidak terkaji
Leopold III    : tidak terkaji
Leopold IV    : tidak terkaji
A        : Ny. “A” G1P00000 UK 16 minggu, hidup, intra uteri, keadaan umum ibu baik
P        : memberikan terapi konservatife
Caviplek, licokalk, B. Complek
•    Menganjurkan ibu tidak boleh kerja berat
•    Menganjurkan pada ibu makan makanan yang bergizi dan seimbang
•    Follow up 1 bulan lagi pada tanggal 5 Januari 2012/bila ada keluhan
•    Kolaborasi dengan tim medis apabila terjadi sesuatu




























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kehamilan dimulai dengan konsepsi/pembuahan dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Dari hasil penyusunan asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada Ny. “A” G1P00000 UK 16 minggu dapat diambil kesimpulan dari masing-masing langkah yang sesuai dengan menejemen varney sebab dari kasus Ny. “A” terdapat kesesuaian atau kesamaan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus terutama pada data objektif.
Dari analisa, diagnosa, masalah, kebutuhan dan rencan tindakan terdapat kesesuaian atau kesamaan antara teori dan pelaksaan prakteknya.
Rencana tindakan berdasarkan pada kondisi kebutuhan pasien dan pelaksaan intervensi yang diberikan pada pasien sesuai dengan tinjauan pustaka tetapi ada sedikit ketidak samaan. Pelaksanaan terhadap rencana asuhan diwujudkan dalam kasus tindakan yang penatalaksanaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan pada tinjauan kasus ini implementasi tidak ada hambatan semua berjalan dengan rencana yang telah dibuat.
Penilaian akhir suatu tindakan didasarkan pada kriteria hasil yang diharapkan pada kasus ini.

B.    Saran
1.    Bagi mahasiswa
•    Mempelajari lebih lanjut tentang teori yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada kehamilan sehingga dapat menerapkan dan memberikan asuhan pada ibu dengan komprehensif.
•    Belajar lebih lanjut cara praktek yang benar untuk lebih terbiasa.
2.    Bagi petugas
•    Petugas memberikan asuhan yang komprehensif secara cepat, tepat dan aman
•    Mengintropeksi kembali pelayanan yang kurang sesuai dan memperbaikinya untuk yang lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA


     Mochtar, Rustam. “Sinopsis Obstetri ” jilid 1, edisi 2
     Prawihardjo, Sarwono. “Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Mternal Dan Neonatal” Jakarta, 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar